Really, dear. If you don’t want it copied, don’t put it online.
– via @ubuweb twitter.
Saya akan menempatkan kode-kode1 ini di jalan. Berbentuk stiker, di tempat-tempat umum, di mana orang-orang berkumpul, lalu lalang dan memiliki waktu untuk berhenti sebentar untuk melihat kode-kode ini di jalanan. Sekumpulan video-video yang berangkat dari interior rumah, kamar, ruang pribadi yang lalu terpampang untuk publik melalui jalur internet.
Saya mengumpulkan berbagai video dari situs-situs video online di internet, mengumpulkannya dengan bantuan teman-teman, mengkategorisasi, memberi warna dan metadata untuk tiap itu ke dalam kode. Lalu menempelkannya ke jalan-jalan dan tempat umum, serta mendokumentasikannya dalam situs web pribadi saya dalam kode warna merah di atas.
Dokumentasi beberapa karya Cipher Video 1-4 bisa dilihat di tautan ini: http://andangkelana.com/web/portfolio/cipher-video-1-4
//kelana
[1] Selain itu, desain QR memungkinkan penggunanya untuk memasukkan logo perusahaan, klip video ataupun foto ke kode QR, tanpa menghilangkan substansi informasi apapun dari sumber yang dimasukkan. Contoh penggunaan kode QR yang didalamnya memuat konten klip video adalah kode QR yang digunakan oleh kelompok penyanyi dari Inggris bernama Pet Shop Boys pada tahun 2007. Ketika kode dipindai dengan benar, maka pengguna akan diarahkan ke situs Pet Shop Boys. Selain itu pada tahun 2009 kode QR digunakan untuk kampanye pemasaran Movie 9 di San Diego Comic Con. Pada saat itu, pelanggan diberikan kartu yang menampilkan kode QR yang telah terintegrasi dengan karya seni yang bersangkutan. Jadi, pelanggan dapat mengakses cuplikan film melalui kode QR tersebut. Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Kode_QR